Kumpulan Puisi Romantis Chairil Anwar
Cinta dan Benci
Aku tidak pernah mengerti
Banyak orang menghembuskan cinta dan benci
Dalam satu napas
Tapi sekarang aku tahu
Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Yang membodohi kita, memisahkan kita
Sekarang aku tahu bahwa
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci
Karena itu hanya cinta yang sungguh2 mengizinkan kita
Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan
Setiap emosi jatuh... Keluarlah cinta
Sekarang aku mengetahui
implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia
Ya, aku senang telah mencintai
Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup
Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku
Seperti kata Geisha, cinta dan benci memang memiliki hubungan yang erat. Dalam puisi di atas, saya ingin mengingatkan kita semua bahwa suatu hari cinta bisa berubah menjadi benci. Demikian pula sebaliknya.
Jadi, ya sudahlah, tidak perlu menangis jika suatu hari kita mengalami kegagalan cinta. Anggap saja itu perjalanan berharga untuk mencari kebahagian hakiki. Bukankah kebahagiaan adalah tujuan akhir dari perjalanan panjang kita?
Tentara Mandiri
Mata imut berwarna hitam
Cantik seperti seorang putri
Dari kisah dongeng yang menjadi kenyataan
Aku melihatmu, cinta
Aku melihatmu, kalah
Kemudian kecantikan berubah menjadi hitam
Aku merasakan sakitmu
Aku melihatmu menangis
Kecantikan hilang dan mulai mati
Kebingungan dalam kebenaran
Dilema untuk memilih
Aku mencoba menolong
Tapi tidak ada yang dapat kulakukan
Lambat tapi pasti
Kamu menemukan ketenanganmu
Kamu terdidik sebagai tentara mandiri
Tidak selamanya kita bisa menolong seseorang yang kita cintai. Ada kalanya kita harus menerima kenyataan bahwa kita tidak sanggup untuk menolongnya. Dalam situasi tersebut mungkin yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa. Dan berpikir positif, bahwa masalah tersebut akan selesai.
Pelangi Warna-Warni
Melalui warna-warni pelangi
Matahari bersinar dalam kabut
Sama seperti saat aku bertemu denganmu
Dan mencicipi ciuman pertamamu
Hujan jatuh dengan lembut sekarang
di atas tanah yang harum
Sebagian lenganmu memelukku
dalam kepuasan tanpa suara
Matamu memandangku seumur hidup
menatap ke bawah terowongan yang dalam
Dan para kabut mulai berubah menjadi senja
Aku dengan senang hati minum anggur yang kau tawarkan
Malam turun di atas kami berdua
Kembali mabuk pada emosi cinta
Dan segera perjalanan kita membawa kita
Menyeberangi lautan panas terik prahara itu
Terkadang cinta dilampiaskan dengan berhubungan badan. Memang nikmat sekali jika kita bisa begitu. Terutama untuk laki-laki. Tapi, bagi yang belum menikah, suatu hari mungkin kalian akan menyeberangi lautan panas terik prahara itu (menghadapi masalah). Jadi, berhati-hatilah.
Panggilan hatiku
Aku memanggil hatiku
tapi tidak ada yang mendengar.
Panggilan bersorak lagi
tapi masih tidak ada jawaban.
Sekali lagi ... tapi kali ini lebih keras,
... Tidak berhasil.
Mencoba sekali lagi
hanya untuk gagal.
Berhenti berpikir
Haruskah itu kucoba lagi?
Setelah beberapa saat
Aku memanggil lagi.
Masih tidak ada jawaban.
Tapi terus kumemanggil,
Dan pada waktu mulai ragu,
Aku tetap memanggil
karena itulah makna dari cinta
Ahmad Dhani pernah berkata, cintaku bertepuk sebelah tangan. Puisi di atas menggambarkan hal itu. Dan menggambarkan kekerasan hati sang penyair terhadap pujaannya. Lebih tepatnya disebut cinta mati.
Terjebak
Cintaku, aku telah mencoba dengan semua kekuatanku
Untuk merenggut bentuk seimbang pada diriku
Tapi, tidak ada yang membuahkan hasil.
Sekarang kutahu mengapa Shakespeare tidak dapat
Membandingkan cintanya dengan bulan sabit yang tenggelam
Itu mencorengkan kecantikan sang bulan
Dan menciptakan sebuah pohon masalah
Yang mungkin membuahkan masalah baru
Tuhan mungkin telah memaafkanku
Tiap inci dari dosaku akan dibersihkan
Apakah itu berarti fisik atau spiritual?
Ya, mungkin itu sebuah kekuatan permanen
Yang mana tidak dapat menghentikanku
Dan aku berharap terus terjebak selamanya
Dengan kamu dan semua komunitas ini
Hatiku, selalu untukmu
Tidak ada orang yang sempurna. Kita pasti memiliki kelemahan yang belum tentu bisa kita perbaiki. Dalam situasi seperti itu, kita bisa jadi akan merasa bersalah. Terutama jika kekasih kita meminta kita untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Puisi di atas menggambarkan tentang hal itu.
Belum Jodoh
Begitu dekat, hanya belum keluar tujuan yang dicapai
Setiap momen berjalan menunggu alunan dari suaramu
Kenikmatan sirih kurasakan ketika di sampingmu
Meskipun selera bibirmu tidak menyentuh pipiku
Pandangan matamu penuh api yang bergairah
Kenangan yang telah kita buat, ah cinta belum datang
Membuat berjam-jam sendiri sangat terasa
Aku gemetar... Aku mau kamu hanya untukku
Apa aku punya selera mimpi pria
Cinta yang semua orang harapkan
Aku kepunyaanmu sendiri
Sampai waktu meninggalkan dunia ini
Dan hatiku seperti anggur sampai waktu berakhir
Puisi di atas menceritakan tentang seseorang yang masih menunggu sang pujaannya. Belum jodoh bukan berarti bukan jodohnya. Tapi memang masih dalam tahap menunggu. Dalam situasi seperti itu, kadang kala ada kegalauan di hati. He he, itulah serba-serbi cinta.
Comments
Post a Comment